Komisi tersebut memahami bahwa niatan mengintegrasikan ketiga layanan ini masih dalam pengembangan awal dan masih wacana. Meski begitu, Komisi Perlindungan Data Irliandia meminta jaminan Facebook bahwa rencana itu sudah sesuai dengan peraturan privasi yang tercantum pada General Data Protection Regulation (GDPR).
Usulan yang dicetuskan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg juga dikritik oleh anggota parlemen di Amerika Serikat (AS). Andai Facebook tidak mengakuisisi WhatsApp dan Instagram, maka bisa berdampak persaingan yang lebih positif.
"Bayangkan betapa berbedanya dunia jika Facebook harus bersaing dengan Instagram dan WhatsApp. Itu akan mendorong persaingan nyata terkait privasi dan memberi manfaat bagi konsumen," ujar Ro Khanna, seorang anggota parlemen yang mewakili wilayah Silicon Valley, AS, dilansir The Verge, Selasa (29/1/2019).
Persoalan lain adalah, apabila ketiga layanan ini diintegrasikan, WhatsApp bisa kehilangan tajinya yang selama ini mereka pegang, tak lain adalah enkripsi end to end. Artinya, penggunannya bisa kabur.
Menurut kalian, gimana?
(agt/krs)
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4406092/nada-sumbang-soal-merger-whatsapp-instagram-dan-facebook-messengerBagikan Berita Ini
0 Response to "Nada Sumbang soal 'Merger' WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger - Detikcom"
Post a Comment